Tanggung Jawab Gembala Terhadap Jemaat Berdasarkan Surat 1 Petrus: Suatu Tinjauan Biblika

Authors

  • David Sarju Sucipto Sekolah Tinggi Teologi Immanuel Nusantara Jakarta Author

Keywords:

1 Peter, congregation,  pastor, responsibility, 1 Petrus, gembala sidang, jemaat, tanggung jawab

Abstract

Pastors have very complex responsibilities. The responsibility carried out is not only responsible to the people being served. His most tremendous responsibility is to Jesus the Great Shepherd. Jesus, as the head of the church, gave responsibility to the shepherds. The congregation will grow in quantity and quality with responsible shepherding. When pastoring a church, the pastor is not only a servant of the congregation; the pastor is also required to be the organization's leader. A congregational pastor needs to understand his calling so that his ministry is not polluted by motivations that can harm him or the congregation he serves. This research aims to determine the responsibilities of the congregation's pastor as administrator, preacher, custodian, and leader. The research used is a descriptive exegetical method. The author relies on data from documents by collecting, identifying, analyzing, and interpreting the data. The research results found that a congregational pastor has a variety of duties. The condition of the congregation can experience progress or decline depending on the pastor. A successful shepherd must have a good relationship with Jesus and have a genuine desire for shepherding. Shepherds lead and serve as Jesus Christ the Great Shepherd does.

 

Abstrak

Gembala jemaat memiliki tanggung jawab yang sangat kompleks. Tanggung jawab yang diemban bukan hanya bertanggungjawab kepada manusia yang dilayani. Tanggung jawab terbesarrnya adalah kepada Yesus sang Gembala Agung. Yesus sebagai kepala gereja memberikan tanggung jawab kepada para gembala. Jemaat tidak akan bertumbuh secara kuantitas dan kualitas tanpa penggembalaan yang bertanggungjawab. Dalam penggembalaan di sebuah gereja, gembala jemaat bukan hanya sebagai pelayan jemaat, gembala juga dituntut sebagai pemimpin organisasi. Seorang gembala jemaat perlu memahami panggilannya sehingga pelayanannya tidak dikotori oleh motivasi yang dapat merugikan dirinya maupun kepada jemaat yang dilayani. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tanggung jawab gembala jemaat sebagai pengurus, pemberita, pemelihara dan pemimpin. Penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif eksegesis. Penulis mengandalkan data dari dokumen-dokumen dengan cara menghimpun, mengindentifikasi, menganalisis data kemudian menginterpretasikan data tersebut. Hasil penelitian ditemukan bahwa seorang gembala jemaat memiliki tugas yang beranekaragam. Kondisi jemaat dapat mengalami kemajuan atau kemunduran tergantung pada gembalanya. Seorang gembala yang berhasil haruslah memiliki hubungan yang baik dengan Yesus dan memiliki keinginan yang sungguh-sungguh dalam penggembalaan. Gembala memimpin dan melayani seperti yang dikerjakan Yesus Kristus sang gembala Agung.

 

 

References

Abineno, Ch. J.L. Khtobah Di Bukit Catatan-Catatan Tentang Matius 5-7, Jakarta: BPK

Gunung Mulia, 2002.

Beyer, Ulrich. Tafsiran Surat 1 dan 2 Petrus dan Surat Yudas, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1979.

Blaiklock, M.E. Surat-Surat Penggembalaan. Malang: Gandum Mas, 1981

Cowles, Robert H. Gembala Sidang. Bandung: Yayasan kalam Hidup, 1977

Fee, Gordon D. & Stuart, Douglas. Hermenutik Bagaimana Menafsirkan Firman Tuhan Dengan Tepat. Malang: Penerbit Gandum Mas, 1989

Dunnet, Walter M. Pengantar Perjanjian Baru, Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas, 2001

Drane, John. Memahami Perjanjian Baru Pengantar Historis-Teologis, Diterjemahkan oleh P.G. Katoppo. Jakarta: BPK Gunung Mulia, cet. Ke-6., 2002

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Edisi kedua, 1994

Fee D. Gordon dan Stuart, Douglas. Hermeneutik Bagaimana Menafsirkan Firman Tuhan dengan Tepat,

Malang: Penerbit Gandum Mas, 2003

Graves Arthur H. Pertama dan Kedua Petrus. Malang: Gandum Mas, 1982

Groenen, C. Pengantar Ke Dalam Perjanjian Baru, Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2003 .

Guthrie, Donald. Teologi Perjanjian Baru 1 Allah, Manusia, Kristus, Diterjemahkan Oleh

Lisda Tirtapraja Gamadhi dkk. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1999.

Hutagalung, Sutan M. Identitas Kepemimpinan Pelayan Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993

Hunter, A.M. Memperkenalkan Teologi Perjanjian Baru, Diterjemahkan oleh F.E.

Drake. Jakarta: BPK Gunung Mulia, cetakan kesebelas, 2004.

Jafferson, Charles. Pejabat Gereja Sebagai Gembala Sidang. Nederland: Stiching Salam Alaikum Indonesia Zending, 1997 .

John E. Ingouf. Sekelumit Tentang Gembala Sidang: Bandung LBB, 1988

Kramer H. Theologi Kaum Awam. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1974

Newman, Barclay M. Jr. Kamus Yunani Indonesia, Diterjemahkan oleh John Miller dan Gerry van

Klinken. Jakarta: BPK Gunung Mulia, cetakan ketujuh, 1998.

Ralph, M. Riggs. Gembala Sidang Yang Berhasil. Malang: Gandum Mas, 1984 .

Reinecker, Fritz. A Linguistic Key To The Greek New Testament, 1984

Simanjuntak, Ruly. Pemimpin Dunia Atau Rohani. Majalah Dia. No. 5, 1992.

Staruch, Alexander. Manakah Yang Alkitabiah Kependetaan Atau Kepenatuaan. Yogyakarta: Yayasan Andi, 1992

Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatifdan R&D. Bandung: Alfabeta, 2004.

Tenney, C. Merril. Survei Perjanjian Baru, Malang: Penerbit Gandum Mas, 2003 .

Tjandra, Lukas. Latar Belakang Perjanjian Baru (II), Malang: Seminari Alkitab Asia, 1994

Downloads

Published

2024-09-05

Issue

Section

Articles