Kajian Kritis Alkitab terhadap Pelaksanaan Tradisi Malam Satu Suro

Abstract

Abstract: One tradition that the Javanese people still preserve is Malam Satu Suro. This tradition commemorates the Islamic New Year 1 Muharram, which has mystical, sacred meaning and is full of symbols. This tradition is closely related to the myths and beliefs of Javanese society. Suro Satu Night is believed to lead to a calm, serene, and peaceful life. While carrying out the Suro One Night ritual tradition, a blessing from the Almighty descended on them in the form of salvation. This tradition has been passed down from ancestors and preserved from generation to generation. To the objectives achieved in this research, the method used is descriptive
qualitative. Researchers describe a phenomenon, event, and perception that is happening. In interpreting Bible verses correctly, the exegesis method is used. The author relies on data from documents by collecting, identifying, analyzing, and then interpreting the data. The research found that 1) The Suro One Night tradition is passed down from generation to generation. 2) The Suro One Night tradition is only carried out by Javanese people. 3) In implementing Malam Satu Suro, some myths contradict the truth of God's word. 
 
Abstrak: Salah satu tradisi yang masih dilestarikan oleh masyarakat Jawa sampai saat ini adalah perayaan Malam Satu Suro. Tradisi ini merupakan peringatan tahun baru Islam 1 Muharram yang memiliki makna mistis, sakral, dan penuh dengan simbol-simbol. Tradisi ini berkaitan erat dengan mitosmitos dan kepercayaan masyarakat Jawa. Malam Satu Suro dipercayai dapat memperoleh hidup tenang, tenteram dan damai sejahtera. Pada saat melaksanakan tradisi ritual Malam Satu Suro, dipercayai mendapatkan berkat dari Yang Mahakuasa dan turun atas mereka yang merayakan berupa keselamatan. Tradisi ini dilaksanakan secara turun temurun dari nenek moyang kemudian dilestarikan dari generasi ke generasi. Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Peneliti menggambarkan suatu fenomena, peristiwa, dan persepsi yang sedang terjadi. Dalam menafsirkan ayat-ayat Alkitab secara tepat, digunakan metode eksegesis. Penulis mengandalkan data dari dokumen-dokumen dengan cara menghimpun, mengindentifikasi, menganalisis data kemudian menginterpretasikan data tersebut. Hasil penelitian ditemukan bahwa 1) Tradisi Malam Satu Suro merupakan tradisi turun-turun temurun. 2) Tradisi Malam Satu Suro hanya dilakukan oleh masyarakat Jawa. 3) Dalam pelaksanaan Malam Satu Suro terdapat mitos-mitos yang berseberangan dengan kebenaran firman Tuhan.