Memahami Ucapan yang Sulit dalam Injil Matius
Keywords:
memahami, ucapan sulit, injil matiusAbstract
Abstract: Although Christians hold fast to the Bible as a guide for their lives, not all Christians can understand the teachings in the Bible. There are many teachings or sayings in the Bible that are difficult to understand, thus making it difficult to practice them in real life. With this condition, the writer feels compelled to examine difficult sayings in the Bible, especially in the Gospel of Matthew. Thus, the authors conducted a study titled "Understanding the Difficult Sayings in the Gospel of Matthew". This study aims to help Christians understand the meaning of the sayings written in the Bible so that they can teach others as well. In this study, the author uses qualitative research methods, namely research methods based on the philosophy of postpositivism, used to examine the condition of natural objects (as opposed to experiments) where the researcher is the key instrument, and the data collection technique is done by triangulation (combined). , data analysis is inductive/qualitative, and qualitative research results emphasize the meaning of generalizations. The results showed that many sayings in the Bible, specifically in the Gospel of Matthew, have deep meanings that can be applied in the life of every Christian.
Abstrak: Kendatipun orang Kristen berpegang teguh terhadap Alkitab sebagai pedoman hidupnya, tetapi tidak semua orang Kristen, bisa memahami ajaran-ajaran yang ada dalam Alkitab. Ada banyak ajaran-ajaran atau ucapan-ucapan dalam Alkitab yang dirasa sulit untuk dipahami, sehingga membuat kesulitan juga dalam mempraktekannya di dalam realita hidup. Dengan kondisi inilah maka penulis merasa terdorong untuk meneliti ucapan-ucapan yang sulit dalam Alkitab secara khusus dalam Injil Matius. Dengan demikian penulis mengadakan penelitian dengan judul; “Memahami ucapan yang sulit dalam Injil Matius”. Penelitian ini bertujuan untuk membantu orang-orang Kristen dalam memahami makna dari ucapan-ucapan yang tertulis dalam Alkitab, sehingga bisa mengajarkan juga kepada orang lain. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari generalisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ada banyak ucapan-ucapan dalam Alkitab secara khusus dalam Injil Matius yang memiliki makna yang dalam untuk bisa diterapkan dalam kehidupan setiap orang Kristen
References
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan.
Alkitab Edisi Studi, Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2011
Barclay, William. Pemahaman Alkitab Setiap Hari, Injil matius pasal 1-10, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011
Drewes, B.F. Tafsiran Alkitab Kisah Para Rasul, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2014
Henry, Metthew. Tafsiran Injil Matius 15-28, Surabaya: Momentum, 2008
Henry, Matthew. Tafisran Kitab Kisah Para Rasul, Surabaya: Momentum, 2014
Heer, J. J. De. Tafsiran Alkitab, Injil Mastius Pasal 1-22, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011
Nixon, R.E. Tafsiran Alkitab Masa Kini, Jilid 3, Jakarta: Yayasan Komunikasi Binakasih/OMF, 1994
Pfeiffer, Charles F. & Everett F. Harrison (editor). The Wycliffe Bible Commentary Volume 3, Malang: Gandum Mas, 2013
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, , 2015.
Tafsiran Alkitab Abad-21 (3) Matius-Wahyu. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2017
Tafsiran Alkitab Masa Kini, jilid 3 (Matius-Wahyu), Jakarta: Yayassan Komunikasi Bina Kasih/OMF,